unequalledmedia.com – Smart glasses, atau kacamata pintar, kembali menjadi sorotan di tahun 2025. Setelah kegagalan Google Glass pada 2013, banyak yang meragukan masa depan teknologi ini. Namun, perkembangan teknologi dan desain yang lebih matang membuat smart glasses kembali diuji coba oleh berbagai perusahaan teknologi besar.
Evolusi Teknologi Smart Glasses
Pada awalnya, smart glasses dianggap sebagai produk yang tidak praktis dan kurang fungsional. Google Glass, misalnya, menghadirkan teknologi augmented reality (AR) yang terbatas dan desain yang kurang menarik. Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi ini berkembang pesat. Perusahaan seperti Meta dan Apple kini menghadirkan headset mixed reality yang lebih canggih dan fungsional.
Tantangan dalam Pengembangan Smart Glasses

Meskipun ada kemajuan, pengembangan smart glasses masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah kontrol input. Kontrol suara sering kali tidak praktis digunakan di tempat umum, sementara kontrol sentuh pada gagang kacamata terasa kurang responsif. Beberapa perusahaan mulai mengembangkan kontrol berbasis gerakan tangan untuk mengatasi masalah ini.
Peran Kecerdasan Buatan dalam Smart Glasses

Kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam meningkatkan fungsionalitas smart glasses. AI memungkinkan kacamata pintar untuk memahami perintah suara, mengenali objek, dan memberikan informasi secara real-time. Dengan integrasi AI yang lebih baik, smart glasses dapat menjadi alat yang lebih berguna dalam kehidupan sehari-hari.
