unequalledmedia.com – Qualcomm resmi memperkenalkan Snapdragon X2 Elite Series, lini prosesor berbasis ARM yang dirancang untuk desktop dan laptop generasi baru. Keseriusan perusahaan ini menunjukkan ambisi mereka menantang dominasi Intel dan AMD dalam ranah komputasi PC modern.
Spesifikasi dan Varian Unggulan
Seri Snapdragon X2 Elite hadir dalam tiga varian: X2 Elite Extreme (X2E-96-100), X2 Elite (X2E-88-100), dan X2 Elite (X2E-80-100). Varian Extreme menjadi andalan dengan konfigurasi hingga 18 inti CPU (12 Prime + 6 Performance), boost hingga 5,0 GHz, dan cache 53 MB. Versi standar juga memakai 18 inti CPU, tetapi dengan frekuensi yang sedikit direndahkan. Sedangkan varian paling ringan memakai 12 inti CPU dengan cache 34 MB. Semua varian memakai grafis integratif Adreno X2-90 (atau X2-85 pada varian lebih rendah) dan Neural Processing Unit (NPU) dengan 80 TOPS.
Prosesor ini dibikin melalui proses fabrikasi 3nm, dan mendukung memori LPDDR5x dengan bandwidth tinggi. Mereka juga dilengkapi konektivitas modern seperti Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, dan modem Snapdragon X75 5G untuk koneksi seluler.
Keunggulan Performa dan Efisiensi
Qualcomm mengklaim bahwa Snapdragon X2 Elite mampu menawarkan peningkatan performa hingga 31 persen dalam kondisi daya setara dibanding generasi sebelumnya, serta penggunaan daya 43 persen lebih rendah. Grafis terintegrasi juga mendapatkan boost besar: Adreno X2-90 mampu meningkatkan efisiensi (performance per watt) hingga 2,3× dibanding generasi Adreno sebelumnya.
Dalam sektor AI, NPU 80 TOPS menjadi sorotan karena lonjakan kapasitas dibanding generasi dulu. Hal ini memungkinkan prosesor menjalankan tugas AI lokal (on-device) lebih agresif, tanpa tergantung layanan awan. Dukungan untuk banyak tampilan juga makin kuat: seri X2 Elite memungkinkan output ke tiga layar 5K@60Hz atau tiga layar 4K@144Hz, suatu peningkatan dibanding model X Elite generasi lama.
Tantangan dan Peluang
Meskipun Snapdragon X2 Elite tampak menjanjikan, Qualcomm menghadapi tantangan kompatibilitas aplikasi Windows di platform ARM. Banyak perangkat lunak spesifik desktop belum dioptimalkan untuk arsitektur ARM, sehingga era transisi akan diuji oleh dukungan software.
Huawei pesaing di sektor ARM-PC juga terus berkembang. Untuk memperkuat posisinya, Qualcomm perlu bekerja sama dengan produsen PC agar menghadirkan perangkat yang memanfaatkan keunggulan X2 Elite.
Selain itu, meski performa luar biasa, konsumsi daya dan temperatur tetap menjadi variabel penting, terutama untuk laptop tipis. Desainer sistem pendingin dan manajemen daya akan berperan besar dalam keberhasilan pasar.
Snapdragon X2 Elite membuka babak baru di dunia CPU berbasis ARM untuk PC. Dengan spesifikasi tinggi, efisiensi daya, dan fokus ke AI on-device, seri ini menjanjikan pengalaman komputasi yang lebih modern dan hemat energi. Namun, keberhasilan jangka panjang tergantung seberapa cepat ekosistem software dan dukungan perangkat keras bisa menyesuaikan.