unequalledmedia.com – Meta baru saja memperkenalkan Ray-Ban Display, generasi kacamata pintar terbaru yang dibekali fitur AI dan kontrol canggih. Produk ini menyertai EMG Wristband agar pengguna bisa mengoperasikan berbagai fungsi tanpa harus selalu melihat smartphone. Berikut detail, potensi, serta kekurangannya berdasarkan informasi resmi.
Fitur Utama dan Komponen Pendukung
Meta Ray-Ban Display dilengkapi layar kecil di lensa kanan yang tampil saat dibutuhkan. Fungsinya mencakup menampilkan notifikasi, teks, navigasi, bahkan aplikasi seperti WhatsApp dan Instagram. Kacamata ini juga punya kamera, mikrofon, dan speaker agar pengguna bisa melakukan panggilan atau mengambil foto langsung dari perangkat. Tak hanya itu, EMG Wristband hadir sebagai perangkat tambahan yang memungkinkan interaksi lewat gerakan tangan halus seperti menggulir, memperbesar (zoom), dan mengetik pesan tanpa menyentuh perangkat.
Harga, Ketersediaan, dan Target Pasar
Meta menetapkan harga Ray-Ban Display sekitar USD 799, atau setara Rp13 jutaan berdasarkan kurs saat ini. Produk ini akan tersedia secara terbatas dulu dan penjualan resmi dimulai akhir September 2025. Karena sifatnya eksklusif, Meta kemungkinan akan membatasi stok awal. Dengan harga tersebut, kacamata ini menyasar pengguna yang tertarik teknologi wearable premium dan siap membayar untuk integrasi mutakhir dengan AI.
Kelebihan dan Tantangan Teknis
Kacamata ini menawarkan keuntungan berupa akses cepat ke informasi tanpa perlu mengeluarkan smartphone. Layar yang muncul hanya bila dibutuhkan disebut tidak mengganggu pandangan. EMG Wristband membuka kemungkinan baru dalam kontrol perangkat secara gestur, membuatnya praktis di situasi di mana tangan pengguna sibuk. Namun ada beberapa keterbatasan—beberapa demo awal mengalami masalah teknis seperti gangguan koneksi WiFi. Durasi baterai dan kenyamanan penggunaan juga menjadi poin yang harus diuji di penggunaan sehari-hari agar produk memang layak sebagai pengganti smartphone sebagian.
Potensi Masa Depan dan Implikasi Teknologi
Meta Ray-Ban Display tampak sebagai langkah menuju visi wearable yang lebih alami dan minim gangguan. Dengan kontrol gerak, notifikasi langsung di lensa, dan integrasi AI, kacamata pintar ini bisa mengubah interaksi sehari-hari. Jika berhasil, perangkat seperti ini bisa menjadi alternatif bagi sebagian orang yang ingin mengurangi ketergantungan pada smartphone. Namun adopsi massal masih tergantung pada harga, kenyamanan, dan apakah pengguna melihat manfaat nyata dari fitur-fitur baru ini.
Dengan semua fitur dan tantangannya, Ray-Ban Display menggambarkan bagaimana wearable masa depan bisa menyatu lebih dekat dengan aktivitas pengguna. Produk ini belum sempurna, tapi cukup menjanjikan selama Meta bisa mengatasi kendala praktisnya.