unequalledmedia.com – Team Liquid memasuki babak baru dalam perjalanan mereka di dunia Dota 2. Setelah lebih dari satu dekade berkiprah, kapten legendaris mereka, Aydin “iNsania” Sarkohi, resmi pensiun dari dunia profesional Dota 2. Pengumuman ini diumumkan pada 7 Oktober 2025 melalui unggahan emosional di media sosial mereka. Kepergian Insania menandai berakhirnya era yang penuh prestasi bagi Liquid.
Perjalanan Insania: Dari Kesalahan hingga Kejayaan
Nama Insania dikenal luas di komunitas Dota 2, tidak hanya karena kemampuan strateginya, tetapi juga keteguhannya menghadapi tekanan. Salah satu momen yang paling diingat adalah insiden “Gyrocopter” di The International 2019, di mana ia melakukan kesalahan fatal dengan memilih Gyrocopter alih-alih mem-banned-nya dalam laga penentuan. Meskipun menjadi bahan lelucon, insiden tersebut menjadi titik balik dalam kariernya. Lima tahun kemudian, di bawah kepemimpinannya, Team Liquid berhasil menjuarai The International 2024, sebuah pencapaian puncak yang disebut organisasi sebagai “puncak dari enam tahun perjalanan penuh dedikasi, kepemimpinan, dan kerja keras.”
Setelah kejayaan itu, Insania dan Liquid konsisten mendominasi Eropa Barat, raih posisi tiga besar TI 2022 dan gelar mayor. Setelah puncak kejayaan 2024 dan musim 2025 penuh pasang surut, sang kapten memutuskan menutup bab karier profesionalnya. “Insania bukan sekadar pemain, ia adalah bagian dari DNA Liquid,” tulis organisasi tersebut dalam pernyataan perpisahan.
tOfu dan Ace: Dari Rival Menjadi Rekan Satu Tim
Dengan kepergian Insania, Team Liquid melakukan perubahan besar dalam roster mereka. Dua pemain kunci Gaimin Gladiators, Erik “tOfu” Engel dan Marcus “Ace” Hoelgaard, resmi bergabung memperkuat skuad baru. tOfu dikenal sebagai pemain serba bisa dengan perjalanan karier unik. Sebelum fokus di Dota 2, ia hampir menjadi pemain profesional Counter-Strike dan bahkan pernah lolos ke Worlds di League of Legends. Dalam wawancara perdananya bersama Liquid, tOfu mengaku bahwa masa-masa itu kini terasa seperti “kehidupan di semesta lain”.
Sementara itu, Ace membawa pengalaman veteran dari Gaimin Gladiators — tim yang dikenal sebagai lawan berat Liquid di berbagai turnamen major selama dua tahun terakhir. Kombinasi keduanya diharapkan mampu memberikan stabilitas sekaligus arah baru bagi tim yang kini dipimpin oleh Nisha.
Roster Baru Liquid: Menatap Musim Depan
Dengan formasi baru — Nisha, miCKe, Boxi, tOfu, dan Ace — Team Liquid bersiap menghadapi musim kompetitif berikutnya. Mereka telah memulai debutnya di FISSURE Universe: Episode 7, meskipun harus puas dengan posisi ketiga setelah kalah dari MOUZ. Kedepannya, mereka dijadwalkan untuk tampil di turnamen besar seperti BLAST Slam IV, PGL Wallachia Season 6, BLAST Slam V, dan DreamLeague Season 27.
Perubahan ini membuka era baru Team Liquid, berharap kembali ke puncak prestasi dan melanjutkan warisan yang dibangun Insania.