unequalledmedia.com – D’Xavier resmi keluar sebagai juara PMSL SEA Fall 2025 setelah melewati babak Grand Final penuh tantangan. Tim asal Vietnam ini mencetak prestasi gemilang: dua gelar besar dalam satu tahun kalender. Mereka sebelumnya memenangkan PMSL SEA Spring 2025 dan kini menambah gelar Fall. Keberhasilan ini memperkokoh posisi mereka sebagai tim elit di kancah kompetitif PUBG Mobile Asia Tenggara.
Jalannya Grand Final yang Sengit
Grand Final berlangsung dari 26 hingga 28 September 2025, mempertemukan 16 tim terbaik SEA. Setiap tim memulai dengan poin headstart berdasarkan performa di babak sebelumnya. Selama 18 ronde, persaingan berlangsung ketat.
Pada hari pertama, tim-tim dari Thailand dan Malaysia sempat mendominasi papan atas. Meski demikian, D’Xavier tetap konsisten menjaga posisi dengan seringkali berada di peringkat atas klasemen.
Pada hari kedua, performa Vietnam mulai menonjol. D’Xavier meraih WWCD di map Miramar melalui rotasi cerdas, dan pemain LeVis tampil gemilang dengan frag tinggi. Di hari ketiga, mereka mengunci gelar ketika memenangkan ronde penting di Miramar, memanfaatkan momentum dan tekanan pada tim rival.
Pemain Kunci dan Prestasi Individu
LeVis kembali menjadi sorotan. Dia tampil agresif dan menjaga konsistensi sepanjang event, membantu tim meraih kemenangan krusial. Di penghujung turnamen, LeVis dinobatkan sebagai Finals MVP Fall 2025.
Juara ini membawa D’Xavier mendapatkan slot ke PMGC 2025—kompetisi global bergengsi PUBG Mobile. Dengan tiket ke PMGC, D’Xavier kini bersiap menghadapi tim-tim terbaik dunia, membawa nama Vietnam ke panggung internasional.
Dampak dan Prospek Esports SEA
Kemenangan back-to-back oleh D’Xavier menunjukkan bahwa tim-tim Vietnam semakin matang di ranah kompetitif PUBG Mobile. Dominasinya menantang dominasi lama dari Indonesia dan Thailand.
Di level regional, fenomena ini bisa memicu lonjakan investasi dan perhatian pada scene esports Vietnam. Di sisi lain, tim dari negara lain wajib merevisi strategi agar bisa bersaing.
Ke depan, fokus utama D’Xavier adalah mempertahankan performa di PMGC. Bagaimana mereka menghadapi tim global akan menjadi tolok ukur kualitas tim ini. Pengalaman, strategi, dan mental juara akan menjadi ujian terbesar.