unequalledmedia.com – Dalam ajang Tokyo Game Show 2025, tim pengembang Ananta mengonfirmasi bahwa game ini tidak akan menghadirkan sistem gacha karakter. Alasannya, mereka ingin pemain bisa memperoleh semua karakter melalui progres permainan, bukan lewat undian atau mikrotransaksi.
Menurut Ashley Qi, selaku Producer Ananta, timnya mendesain game agar pemain bebas memilih karakter dan merasakan kehidupan berbeda dari setiap karakter. Sistem gacha dianggap bertolak belakang dengan visi pengalaman bermain yang ingin mereka tawarkan.
Peran Karakter dan Kisah yang Ditekankan
Ashley Qi menyebut bahwa setiap karakter akan memiliki cerita unik yang bisa dijelajahi pemain. Dengan demikian, karakter bukan sekadar unit kekuatan, tetapi bagian dari narasi dunia game yang mendalam.
Developer juga menyatakan bahwa mereka akan menambah karakter baru secara berkala, berdasarkan masukan komunitas. Dengan cara ini, pemain selalu punya pilihan pengalaman baru yang relevan dengan perkembangan game.
Monetisasi Tanpa Gacha: Strategi yang Diterapkan
Walaupun sistem gacha dihapus, monetisasi tetap hadir melalui elemen kosmetik dan item khusus. Ashley Qi menegaskan bahwa Ananta akan menggunakan model free-to-play dengan penjualan skin maupun kostum event terbatas.
Selain itu, item seperti kustomisasi rumah, kendaraan, atau dekorasi karakter juga akan ditawarkan. Namun pengembang memastikan bahwa elemen-elemen tersebut tidak mengganggu keseimbangan permainan sehingga tetap adil untuk semua pemain.
Tantangan dan Harapan dari Keputusan Ini
Pilihan untuk tidak memakai gacha karakter tentu memunculkan tantangan finansial. Banyak game populer mengandalkan pendapatan besar dari sistem tersebut. Namun Ananta memilih bertaruh bahwa pendekatan yang lebih adil dan transparan dapat menarik pemain dalam jangka panjang.
Bagi sebagian penggemar, keputusan ini justru menjadi daya tarik. Banyak pemain merasa resah dengan praktik gacha yang dianggap terlalu agresif. Keputusan Ananta menempatkan mereka pada posisi unik di lanskap game RPG gratis, sekaligus membuka peluang membangun komunitas loyal.
Secara keseluruhan, langkah berani pengembang Ananta untuk meniadakan gacha karakter menunjukkan fokus pada pengalaman pemain serta integritas gameplay. Jika strategi monetisasi berbasis kosmetik dan item non-gacha berjalan efektif, Ananta berpotensi menjadi contoh sukses bagi model bisnis alternatif di industri game masa depan.