unequalledmedia.com – Menurut laporan Alinea Analytics, game co-op berbasis panjat tebing Peak telah terjual sekitar 9,7 juta unit sejak rilisnya pada 16 Juni 2025. Popularitas game ini sangat tinggi, sehingga diperkirakan akan segera menembus angka 10 juta kopi terjual dalam waktu sangat singkat.
Lonjakan Penjualan Melalui Diskon dan Update
Dalam seminggu terakhir, Peak menjual sekitar 1,7 hingga 1,8 juta unit saja—itulah yang memicu percepatan menuju milestone besar tersebut. Lonjakan ini terjadi karena Steam memberikan diskon 38 % mulai 11 Agustus. Selain itu, update baru bernama “The Mesa” turut memperbarui permainan, sehingga meningkatkan ketertarikan pemain lama maupun baru.
Omzet Menakjubkan dari Game Indie Ringan
Tidak hanya populer di jumlah unduhan, Peak juga berhasil meraup pendapatan sekitar US$ 55 juta (Rp 895 miliar dengan kurs saat ini). Hal ini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu game indie paling menguntungkan pada tahun ini.
Aktifitas Pemain dan Dampak Sosial Media
Lebih lanjut, data Steam menunjukkan bahwa jumlah pemain bersamaan (concurrent players) Peak terus stabil dengan rentang 40 ribu hingga 170 ribu sepanjang Agustus. Dengan demikian, game ini terus menciptakan buzz lewat video lucu dan tantangan kooperatif yang sukses viral di media sosial. Hal ini juga berhasil menarik lebih banyak pengguna baru masuk ke game.
Mengapa Peak Menonjol di Tahun 2025
Singkatnya, keberhasilan Peak bukan kebetulan. Desain permainan yang mudah diakses namun menantang, ditambah promosi melalui diskon dan viralitas online, membuatnya menonjol sebagai hit indie. Selain itu, ia menyusul R.E.P.O. dengan total penjualan yang luar biasa mencapai 16,8 juta kopi—membuktikan bahwa kualitas dan momentum bisa mengalahkan anggaran besar.
Dengan demikian, Peak bukan hanya sekadar game ringan dan menyenangkan. Ia telah menjadi fenomena indie yang membuktikan strategi pemasaran tepat dan desain menarik mampu menyaingi dominasi industri besar.