unequalledmedia.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong Roblox membuka kantor perwakilan di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap konten demi melindungi anak-anak dari risiko digital.
Alasan Komdigi Mendorong Kehadiran Kantor Lokal
Komdigi mempertimbangkan hal ini agar pengawasan terhadap konten bisa lebih efektif. Sebagai hasilnya, Roblox dianggap bisa lebih taat pada regulasi digital khususnya terkait perlindungan anak. Selain itu, Komdigi ingin memastikan platform ini mematuhi Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 (PP Tunas) serta Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) yang fokus pada anak-anak. “Harus ada perwakilan di Indonesia, dan juga mematuhi PP Tunas dan SAMAN,” tegas Menkomdigi Meutya Hafid.
Respons Awal dari Roblox Asia Pasifik
Meski begitu, Komdigi menyampaikan bahwa perwakilan Roblox Asia Pasifik telah merespons dengan terbuka. Mereka menyatakan bersedia melaporkan operasional platform mereka kepada Komdigi. Selanjutnya, kedua pihak setuju melakukan evaluasi berkala setiap 1–2 bulan. Bila tidak ada perbaikan, Komdigi bisa memberlakukan pemblokiran atau pembatasan usia.
Dukungan dan Pantauan dari Komisi I DPR RI
Di sisi lain, Komisi I DPR mendukung kolaborasi pemerintah dan Roblox untuk perbaikan konten. Oleh karena itu, perwakilan dari Roblox diminta terlibat dialog terbuka bersama DPR dan Komdigi. Wakil Ketua Komisi I Dave Laksono menyebut, pemblokiran bukan opsi pertama. Sebaliknya, perbaikan konten dan sistem moderasi dianggap lebih konstruktif selama Roblox menunjukkan komitmen nyata.
Strategi Regulasi Digital Indonesia dan Perlindungan Anak
Karena itu, pemerintah menekankan pentingnya memiliki kontrol kuat terhadap platform digital. Selain fokus pada konten yang aman, Komdigi juga mendorong pengembangan fitur kontrol orang tua dan pengelolaan risiko digital di industri game. Dengan demikian, pendekatan perwakilan resmi diharapkan memudahkan penegakan regulasi seperti PP Tunas dan SAMAN.