unequalledmedia.com – Saham Roblox (RBLX) mengalami penurunan sekitar 9% pada 15 Agustus 2025 menurut data SeekingAlpha yang mengacu pada perdagangan di NYSE. Penurunan tajam ini menimbulkan kekhawatiran investor dan komunitas game, terlebih karena bersamaan dengan meningkatnya sorotan terhadap isu keamanan pemain anak-anak.
Penyebab Turunnya Saham Roblox
Penurunan saham Roblox sebagian besar dipicu oleh laporan orang tua dan kritik publik atas lemahnya perlindungan terhadap pemain anak di platform tersebut. Selain itu, YouTuber “predator hunter” bernama Schlep diblokir setelah membantu menindak pelaku predator anak di Roblox. Tindakan itu memicu protes luas dari komunitas gamer karena dianggap menyudutkan pelapor yang justru membantu menjaga keamanan anak-anak.
Penurunan Saham dalam Konteks Lebih Luas
Sementara itu, kritik terhadap keamanan Roblox terus meningkat. Louisiana menggugat platform tersebut atas dugaan gagal melindungi anak-anak secara memadai, dan Chris Hansen—host “To Catch a Predator”—mengaku sedang menyelidiki isu eksploitasi dalam game ini. Bahkan beberapa negara seperti Qatar, Indonesia, dan Turki mempertimbangkan atau menerapkan pemblokiran karena keselamatan pengguna muda.
Sentimen Pasar dan Respon Investor
Akibatnya, saham sempat turun lebih dari 11% dalam satu pekan, mencerminkan reaksi negatif pasar terhadap eskalasi kontroversi ini. Namun demikian, analis Wolfe Research menaikkan rating saham menjadi Outperform dengan target harga $150, mengantisipasi potensi rebound berkat pertumbuhan pengguna dan momentum pendapatan yang masih solid.
Strategi Investor dan Prospek Jangka Panjang
Karena itu, investor perlu tetap memperhatikan perkembangan reputasi dan regulasi yang mengelilingi Roblox. Sementara itu, diversifikasi portofolio dengan saham defensif bisa menjadi penyelamat jika kontroversi terus berlangsung. Dengan demikian, meski saham Roblox menurun tajam, peluang jangka panjang masih terbuka berkat basis pengguna muda yang kuat dan potensi monetisasi yang belum tersentuh sepenuhnya.