unequalledmedia.com – Nvidia memperkenalkan dua GPU baru dalam keluarga RTX, khusus untuk kebutuhan profesional dan AI. GPU ini menawarkan fitur canggih namun tidak ideal untuk para gamer. Artikel ini menjelaskan spesifikasi, alasan ketidaksesuaian, dan alternatif yang lebih tepat.
Spesifikasi dan Posisi Pasar GPU RTX Terbaru
Nvidia meluncurkan dua model GPU baru—RTX Pro 4000 SFF dan RTX Pro 2000—pada ajang SIGGRAPH 2025. Keduanya dibangun di atas arsitektur Blackwell dan menggunakan memori ECC GDDR7. Varian compact ini menyasar pasar workstation, bukan gamer, dengan performa AI dan ray tracing yang lebih baik dari seri sebelumnya.
Secara paralel, Nvidia juga mengumumkan RTX Pro 6000 Blackwell Server Edition yang kini tersedia dalam server format 2U, mendukung dual GPU dalam satu unit rak. Model ini membawa 24.064 core CUDA, 96 GB GDDR7, dan performa tinggi untuk AI dan data center.
Mahal tapi Kurang Optimal untuk Penggunaan Game
GPU RTX 50-series memang menawarkan peningkatan kinerja AI berkat dukungan DLSS 4 dan Multi Frame Generation (MFG). Nvidia pernah mengklaim, misalnya RTX 5070 bisa menyamai RTX 4090 dalam skenario tertentu. Namun, kritik datang atas klaim tersebut karena hasil maksimal hanya dicapai dengan MFG aktif dan kualitas grafis yang sangat dikompromikan. Bahkan, penggunaan MFG dapat menambah delay (input latency), sehingga tidak cocok untuk game kompetitif, VR, ataupun fighting game.
Selain itu, beberapa model RTX 50-series seperti RTX 5050 — yang lebih lambat dari RTX 4060 namun dijual lebih mahal — dapat mengecoh gamer karena performanya tidak sepadan dengan harga tinggi dan fitur AI dilengkapi.
Fokus Profesional: AI, Rendering, Workstation
Nvidia membedakan dua pasar utama untuk GPU terbarunya:
-
RTX Pro 4000 SFF & RTX Pro 2000: GPU ringkas untuk workstations. Menawarkan performa AI sebesar dua kali lipat dibanding sebelumnya, ekonomis dari segi TDP, dan dirancang untuk tugas rendering dan desain profesional.
-
RTX Pro 6000 Server Edition: GPU untuk server rack 2U dengan efisiensi tinggi dan performa AI unggul, cocok untuk deployment edge dan pusat data.
Kesimpulan dan Saran untuk Gamer
Meski GPU baru Nvidia ini menarik bagi sektor AI dan profesional, mereka bukan pilihan ideal untuk gaming. Faktor seperti harga tinggi, fitur AI yang menambah input lag, serta performa rasterisasi standar membuatnya kurang cocok untuk penggemar game.
Sebagai alternatif, gamer sebaiknya mempertimbangkan seri RTX 40—seperti RTX 4060 Ti atau RTX 5070—yang memberikan nilai harga-performa lebih baik dan mendukung DLSS tanpa mengorbankan responsivitas.
Secara keseluruhan, Nvidia memperluas portofolio dengan GPU canggih berfokus pada AI dan workstation. Namun, gamer harus tetap kritis dan memilih produk yang sesuai kebutuhan gaming mereka.