unequalledmedia.com – Microsoft baru-baru ini menguji coba fitur anyar yang memungkinkan aplikasi Photos untuk menyortir foto secara otomatis berdasarkan kategori. Fungsionalitas ini tersedia pada versi build 2025.11090.25001.0 untuk pengguna Windows 11 Insider.
Cara kerja fitur baru ini cukup “cerdas”: sistem akan memindai koleksi foto pengguna, lalu mengklasifikasikannya ke dalam kategori seperti dokumen, struk, tangkapan layar, atau catatan visual. Dengan demikian, pengguna tak perlu lagi menata satu per satu secara manual.
Persyaratan dan Batasan
Fitur tersebut belum bisa digunakan di semua perangkat. Hanya perangkat yang memenuhi persyaratan minimal AI terintegrasi yang bakal mendapatkan kemampuan ini.
Meski begitu, Microsoft belum merilis daftar resmi perangkat kompatibel atau batas teknisnya. Hal ini memberi kesan bahwa fitur ini masih dalam tahap pengembangan internal dan uji coba terbatas.
Selain itu, aplikasi Photos sendiri sudah sejak lama menawarkan kemampuan dasar mengelola foto, seperti integrasi album, folder, dan sinkronisasi dengan OneDrive. Fitur baru ini akan menjadi tambahan di atas fondasi itu.
Manfaat Bagi Pengguna
Bagi pengguna dengan ribuan foto campur aduk, fitur ini bisa sangat membantu. Bayangkan saat Anda mengumpulkan dokumen digital, struk belanja, tangkapan layar dan kenangan pribadi dalam satu folder—fitur ini bisa menyaring dan memisahkan secara otomatis.
Hal ini tak hanya menghemat waktu, tetapi juga meminimalkan kesalahan manusia dalam pengelompokan foto. Pengguna menjadi lebih mudah mencari gambar sesuai kebutuhan seperti bukti transaksi atau rekaman visual.
Tantangan dan Isu Privasi
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah soal privasi. Agar AI dapat memindai foto dan mengetahui kategori, sistem harus menganalisis isi gambar. Bagi sebagian pengguna, ini menimbulkan kekhawatiran apakah data pribadi akan terekspos atau diproses secara lokal atau di cloud.
Microsoft perlu menjelaskan dengan transparan bagaimana data foto dianalisis, disimpan, dan apakah ada opsi mematikan fitur otomatis ini.
Kedua, kualitas klasifikasi tergantung dari kecanggihan model AI. Salah klasifikasi bisa saja terjadi—misalnya foto dokumen dianggap sebagai tangkapan layar atau sebaliknya. Karena itu, meski otomatis, pengguna tetap membutuhkan kemampuan untuk mengedit atau memindahkan foto antar kategori.