unequalledmedia.com – Seorang pengguna Steam dari Shanghai yang menggunakan nama “SonixLegend” kini menduduki posisi unik di komunitas gamer internasional. Ia berhasil mengumpulkan 40.000 game dalam akunnya. Rekor ini memicu diskusi luas tentang kebiasaan koleksi digital dan nilai investasi game di era modern.
Siapa “SonixLegend” dan Apa Rekornya
Pengguna ini telah lama dikenal dalam komunitas kolektor Steam. Ia telah aktif membeli game selama lebih dari 15 tahun. Meskipun akunnya tercatat memiliki sekitar 97.000 game berdasarkan data SteamDB, prestise “Badge Game Collector 40K” hanya mempertimbangkan game yang dibeli secara resmi—yakni 40.000 judul.
Angka ini menempatkannya di garis depan kolektor paling ekstrem. Ia juga telah menerima badge Game Collector 40k, sebagai pengakuan atas akumulasi besar tersebut. Kolektor lain, seperti Ian Brandon Anderson, turut dibicarakan karena telah mengoleksi sekitar 39.000 game.
Nilai Ekonomi yang Mengejutkan
Berdasarkan perkiraan, total harga game yang telah dibeli pengguna ini mencapai US$ 640.000. Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs lokal, nilai ini setara dengan sekitar Rp 5 miliar. Nilai sebesar ini memicu sebutan “akun sultan” bagi kolektor dengan kapasitas investasi digital seperti Sonix.
Namun, perlu dicatat bahwa angka tersebut mencerminkan harga pembelian permainan dan tidak mencakup biaya tambahan seperti DLC, pajak, atau perubahan harga daerah. Juga, tidak semua game akan dimainkan—banyak dari koleksi tersebut kemungkinan besar disimpan hanya sebagai aset atau koleksi.
Dinamika Koleksi Game dan Respons Komunitas
Koleksi game berjumlah besar pernah dianggap sebagai meme di kalangan gamer—orang memiliki ratusan game tetapi hanya memainkan sedikit di antaranya. Namun, rekor seperti ini mengubah persepsi tersebut menjadi sesuatu yang serius dan dianggap sebagai prestasi dalam komunitas kolektor digital.
Beberapa pihak mengangkat isu teknis: berapa banyak dari 40.000 game itu terkunci DRM atau tidak bisa diakses kembali jika kondisi platform berubah? Ada kekhawatiran bahwa koleksi digital sangat bergantung pada kelangsungan platform seperti Steam.
Di komunitas Reddit, pengguna membahas rekor ini dan mengekspresikan kekaguman atau skeptisisme terhadap motivasi dan arti dari jumlah kepemilikan game setinggi itu. Diskusi tersebut memunculkan pertanyaan tentang apakah koleksi semacam ini lebih tentang prestise dibanding pengalaman bermain.
Implikasi dan Refleksi bagi Gamer
Rekor Sonix mengingatkan kita bahwa koleksi digital kini bisa menjadi aset bernilai tinggi, bukan sekadar hiburan. Kolektor digital mungkin akan lebih diperhitungkan dalam sejarah game di masa depan, terutama ketika aspek kepemilikan digital semakin dominan.
Namun, bagi sebagian besar gamer, kepemilikan besar bukanlah tujuan utama. Bagi mereka, kualitas pengalaman, komunitas, dan gameplay tetap menjadi prioritas. Koleksi besar mungkin menjadi hiasan—prestise—yang tak selalu sejalan dengan penggunaan aktif.
Kasus ini mengajak kita menimbang ulang cara kita memandang koleksi game digital. Apakah memiliki 100 game sudah terlalu banyak? Atau justru hari ini batasnya sudah jauh melampaui itu? SonixLegend menjawab dengan aksinya sendiri: dalam dunia digital, koleksi besar pun bisa menjadi cerita yang diperhitungkan.