unequalledmedia.com – Tim Onic menatap FFWS SEA 2025 Fall dengan keyakinan tinggi untuk meraih gelar “back-to-back champion”. Pelatih mereka, Ahmad “AFM” Masturoh, menyebut kata “Insya Allah” sebagai penanda kepercayaan terhadap skuad. Keberhasilan di edisi Spring menjadi modal penting yang ingin mereka lanjutkan.
AFM menyebut bahwa timnya memang tidak selalu konsisten atau paling kuat. Namun Onic memiliki karakter khusus: memanfaatkan momentum dalam pertempuran kapan pun memungkinkan. Strategi ini dia anggap sebagai senjata utama mereka untuk menghadapi tekanan kompetisi.
Fokus Strategi: Momentum, Analisis & Drop Zone
Salah satu pilar strategi Onic adalah analisis mendalam terhadap lawan dan situasi medan tempur. Onic akan berusaha membaca pola permainan rival untuk mencuri peluang. AFM menyebut bahwa strategi serupa edisi Spring akan kembali diterapkan dengan adaptasi.
Selain itu, mereka memberi perhatian khusus pada drop zone — area awal pendaratan yang menentukan kontrol awal di pertandingan. AFM menyebut bahwa antisipasi drop zone dan waktu peluncuran sangat krusial agar posisi tim dapat unggul sejak awal.
Peran Geday & Chemistry Tim
Forse tambahan hadir melalui kembalinya Irgi “Geday” Ramdani sebagai roster sekaligus kapten baru. Kedekatan dan pengalaman kerja sama antara AFM dan Geday diyakini memperkuat chemistry tim. AFM menyebut bahwa koneksi mereka telah terbangun sejak lama dan dapat membantu kestabilan tim dalam tekanan.
Kehadiran Geday juga menambah warna strategi taktis. Dengan kapten yang mengerti karakter tim, Onic berharap bisa lebih adaptif dalam menghadapi situasi cepat dan perubahan tak terduga selama pertandingan.
Target & Persaingan di Grand Final
Babak knockout FFWS SEA 2025 Fall telah menghasilkan 12 tim terbaik yang akan bertarung di grand final pada tanggal 5 Oktober 2025, di Samyan Mitrtown Event Hall, Bangkok. Onic akan menghadapi tim-tim kuat dari Thailand dan Vietnam.
Dari Indonesia, selain Onic, tim seperti Evos Divine, Bigetron by Vitality, dan RRQ Kazu juga lolos ke grand final. Kompetisi antar tim lokal bisa menjadi tekanan tersendiri karena ekspektasi tinggi publik.
Onic berharap bahwa penggunaan strategi momentum, penajaman analisis lawan, antisipasi drop zone, dan kekompakan dengan Geday sebagai kapten akan membawa mereka kembali ke podium juara. Bila berhasil, mereka akan memperkuat dominasi tim Indonesia di panggung esports Asia Tenggara.