unequalledmedia.com – Pada hari Senin, 22 September 2025, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) melaksanakan acara pelepasan empat tim Free Fire Indonesia. Acara digelar di Wisma Kemenpora, Jakarta. Turut hadir perwakilan dari Garena sebagai penerbit game Free Fire.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Menteri Kemenpora bidang Hubungan Pusat, Daerah, dan Internasional, Suyadi Pawiro, memberikan semangat kepada para atlet dan menegaskan bahwa esport kini menjadi bagian penting dari ekosistem olahraga nasional. Ia meminta agar para tim menjaga prestasi, sportifitas, dan kehormatan Indonesia di Thailand.
Perwakilan Garena, Wijaya Nugroho, menambahkan bahwa keberangkatan tim ini bukan sekadar kompetisi. Ia berharap tim Indonesia bisa menunjukkan dedikasi, kerja keras, dan kreativitas kepada dunia. Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah FFWS Global Finals 2025 di Jakarta.
Siapa Saja Tim Indonesia & Lawan yang Menanti
Empat tim dari Indonesia yang dilepas untuk bertanding di Grand Finals FFWS SEA Fall 2025 di Bangkok adalah ONIC, EVOS Divine, Bigetron by Vitality, dan RRQ Kazu. Mereka berhasil lolos dari fase knockout SEA regional.
Mode pertarungan yang akan dilombakan adalah Battle Royale. Grand Finals akan berlangsung pada 5 Oktober 2025 di Samyan Mitrtown Event Hall, Bangkok. Dalam babak ini, tim Indonesia akan bersaing dengan delapan tim dari Thailand dan Vietnam. Nama-nama lawan yang sudah dipastikan antara lain Twisted Minds, Team Falcons, Buriram United Esports, All Gamers Global, P Esports, Heavy, WAG, dan GOW Esports.
EVOS Divine memiliki peluang unik karena mereka juga lolos ke final mode Clash Squad dan akan bertemu Twisted Minds di final lower bracket. Jika memenangkan duel tersebut, EVOS bisa membawa pulang dua trofi dari Thailand.
Momentum dan Harapan dari Pelatih & Federasi
Pelatih ONIC, Ahmad “AFM” Masturoh, menyatakan bahwa timnya siap mempertahankan gelar juara yang diperoleh musim sebelumnya. Ia menegaskan bahwa jika ONIC tak berhasil, maka setidaknya “estafet champion” harus tetap dipegang oleh tim Indonesia. Ia mengutip dominasi tim Indonesia pada turnamen seperti Pre-season, FFWS SEA Spring, dan EWC sebagai modal percaya diri.
Di sisi federasi, PB ESI menilai bahwa turnamen seperti FFWS SEA Fall berperan penting untuk memperkuat ekosistem esport nasional. Melalui kompetisi ini, mereka berharap talenta-talenta baru muncul dan semangat kompetisi antar tim terus meningkat.
Bambang Mugono, Dewan Pakar PB ESI, menyampaikan apresiasi kepada Kemenpora atas dukungan institusional terhadap esport. Dia memandang esport bukan sekadar industri hiburan, tetapi sebagai bagian dari olahraga dan industri kreatif dengan banyak mata rantai.
Tantangan & Ambisi Menuju Global Finals
Tim Indonesia harus menghadapi tekanan besar. First, mereka harus tampil maksimal menghadapi tim Thailand dan Vietnam yang sudah teruji. Kedua, performa konsisten dan mental juara akan menentukan hasil akhir. Ketiga, Indonesia harus memanfaatkan momentum menjadi tuan rumah Global Finals sebagai motivasi tambahan.
Jika tim Indonesia berhasil meraih ttiket dari SEA Fall, mereka akan melaju ke FFWS Global Finals 2025 yang akan dilaksanakan di Jakarta. Kesempatan ini akan menjadi panggung besar baru bagi esport di Tanah Air.
Tugas tim Indonesia tak mudah. Tapi dukungan pemerintah, federasi, dan komunitas menjadi fondasi penting. Bila bisa menjaga performa, esport Indonesia memiliki peluang besar untuk mengukir prestasi tinggi dan memperkuat citra Indonesia sebagai kekuatan esports dunia.